Pasar saham Asia sebagian besar bergerak naik sedikit pada perdagangan Rabu (13/03/2024), karena saham-saham teknologi utama mengikuti kenaikan Wall Street
Sentimen Risiko Memudar, Pasar Saham Berpotensi Melemah
Diperbarui • 2023-07-05
Kondisi pasar pada perdagangan Rabu (05/07/2023) relatif terasa sepi pasca libur Hari Kemerdekaan AS pada hari Selasa kemarin. Indeks saham berjangka AS turun bersamaan dengan saham - saham Asia karena minimnya panduan dari Wall Street yang tutup.
Selain itu, melemahnya pasar saham Asia juga dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor jasa Tiongkok yang melambat, sehingga semakin mengurangi minat pasar terhadap ekuitas. Indeks berjangka S&P 500 dan Nasdaq sama-sama mencatat penurunan 0,1%.
Penurunan awal terjadi pada saham-saham di Tiongkok yang cukup dalam setelah indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa Caixin, Tiongkok, mencatat penurunan yang melampaui perkiraan. Sebuah kondisi yang semakin menyoroti kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia yang sudah lesu.
Optimisme yang memudar terhadap prospek Tiongkok juga mendorong para pelaku pasar untuk menurunkan ekspektasi mereka terhadap kenaikan di pasar saham Asia, khususnya di tahun ini. Indeks regional Asia turun lebih dari 0,5% pada hari Rabu, seiring penurunan saham-saham di Jepang, Korea Selatan, dan Australia, sementara indeks berjangka S&P 500 turun 0,1%.
Para pelaku pasar saat ini akan fokus pada data indeks manajer pembelian sektor jasa untuk wilayah euro yang juga memiliki pengaruh terhadap sentimen di pasar, dan diikuti dengan rilis terbaru Fed Minutes, yang membuat investor Wall Street berada dalam ketidakpastian.
Setelah saham-saham AS mengalami reli yang kuat di paruh pertama tahun ini, para pelaku pasar saat kini dikhawatirkan oleh suku bunga yang lebih tinggi dan latar belakang ekonomi yang memburuk dapat membatasi kenaikan dari level saat ini. Meski para ekonom mengatakan masih terlalu dini untuk mengabaikan risiko suku bunga yang lebih tinggi yang akan membebani sektor saham.
Para pelaku pasar juga mengarahkan fokus mereka pada rilis laporan Nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat sebagai petunjuk apakah Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga lebih dari sekali untuk mengendalikan inflasi.
Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juli semakin meningkat setelah jeda bulan lalu, meski kemungkinan kenaikan tersebut hanya sebesar 32% dan bank sentral kemungkinan akan melakukan kenaikan suku bunga lagi pada bulan Oktober mendatang.
Outlook Dow Jones (US30)
Outlook Nasdaq (US100)
Outlook S&P500 (US500)
Outlook Hang Seng (HK50)
Menyerupai
Pasar saham Asia sebagian besar terkoreksi pada perdagangan Jumat (01/03/2024), kecuali indeks Nikkei Jepang menuju rekor tinggi, didukung oleh penguatan di Wall Street.. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi
Pasar saham Asia bergerak bervariasi pada perdagangan Kamis (22/02/2024), mengikuti sinyal positif dari Nvidia, saham favorit AI, Risalah pertemuan Federal Reserve (FOMC minutes) pada bulan Januari menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan khawatir terhadap risiko
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.